Assalamu ’alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Semoga senantiasa pak ustadz dalam ridho Allah. Sering terjadi pertengkaran dalam jama’ah di masjid kami di mana jama’ahnya sangat majemuk. Bila hal seperti itu terjadi maka jama’ah biasanya akan minta pertimbangan dan pendapat kepada saya tentang bagaimana perkara yang sebenarnya. Dalam hal inilah kadang saya merasa bingung untuk memberi jawaban supaya kedua belah pihak dapat saling memahami, sedangkan saya sendiri berada dalam mazhab Syafi’i dan mazhab yang lain kurang saya kuasai. Bagaimana menurut bapak sikap yang saya ambil supaya keutuhan dalam jama’ah kami tidak sampai retak? Atas jawabannya diucapkan syukron katsiro.
Wassalamu ’alaikumwarohmatullohi wabarokatuh.
Awal Juhri Hasibuan
ajuhri
Jawaban
Assalamu ’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Manfaatkanlah masalah ini dengan cara yang sebaik-baiknya. Ambil hikmah yang paling positif dari setiap masalah. Beruntung anda bila mendapatkan kepercayaan dari jamaah di masjid, berarti mereka tidak memandang anda sebelah mata. Buktinya anda dijadikan rujukan dari masalah yang muncul di tengah mereka, terutama dalam masalah perbedaan masalah khilafiyah.
Padahal tidak mudah untuk mendapat kepercayaan seperti yang sekarang anda miliki. Karena itu kami memandang bahwa saat inilah anda punya kesempatan untuk berperan dengan lebih baik lagi.
Kalau kebetulan anda sudah banyak mengusai pendapat-pendapat dari ulama kalangan mazhab Syafi’i, sekarang tantangan buat anda adalah mempelajari perbandingan mazhab. Ilmu seperti ini terus-terang saja, memang jarang diajarkan. Madrasah, pesantren atau para ustadz biasanya hanya mengajarkan fiqih lewat satu mazhab saja, tanpa ada pembanding.
Tapi bukan berarti cara demikian salah. Cara mengajarkan fiqih dengan satu mazhab saja sebenarnya juga dibutuhkan. Karena akan lebih praktis, mudah dan cepat. Kita tidak memperdebatkan masalah yang terlalu detail yang dipertentangkan oleh para ulama. Buat para pemula, atau kalangan yang homogen dalam masalah mazhab, cara ini sungguh sangat efektif dan mudah dilaksanakan. Apalagi SDM yang kebanyakan tersedia memang yang demikian ini.
Akan tetapi dalam konteks yang berbeda, seperti yang sekarang anda hadapi, rasanya tidak salah bila kita juga mulai belajar ilmu fiqih yang lebi luas dan dalam, tidak hanya berdasarkan satu mazhab saja, tetapi ditambah dengan perbandingannya. Istilah kerennya: muqaranatul-mazahib. Baca lebih lanjut
Filed under: Artikel Islam | Tagged: Islam, Jamaah, Khilafiyah, muslim, pendapat, perbedaan | 1 Comment »