Inilah “METALISLAM”, Group Musik Underground Yang Islami


image Jangan ngaku metal kalau nggak shalat. Ketika Islam berfungsi sebagai kendali, banyak anak metal di komunitas underground menjemput hidayah. Mereka tidak menolak modernisasi, tapi menjegal westernisasi. Ada komitmen yang dibangun: No Drugs, No Alcohol, No Violence dan No Free sex. Just Metal.

Oleh Adhes Satria

Menjelang malam, anak-anak metal itu sudah berkumpul di pelataran Gedung Rossi Musik di Jalan Fatmawati No. 30, Jakarta Selatan untuk menyaksikan pagelaran musik sekaligus penggalangan dana untuk Palestina. Konser musik yang bertajuk ”Urban Garage Festival” itu diorganize oleh Berandalan Puritan dan Mogers Infantry.

Saat menanti band kesayangan mereka, azan Maghrib berkumandang. Siapa nyana, sebagian dari mereka berbondong-bondong menuju masjid, lalu segera membasuh wajah-wajah kumel itu dengan air wudhu. Sabili turut menyaksikan, anak-anak metal tengah merapikan shaftnya untuk shalat berjamaah. ”Sebagian dari mereka, anak-anak Mogers, sebuah komunitas fans band metal legendaris Purgatory,” kata salah seorang komunitas underground.

Performance mereka memang eksentrik dan tampak cuek. Sekilas, seperti individu yang tak mau tahu dengan urusan agama. Tapi, lihatlah paradigma baru anak Metal hari ini. Mereka mulai bangga menunjukkan jatidirinya sebagai Muslim sejati. Jangan ngaku anak metal, kalau nggak shalat. Jangan sok metal kalau masih suka mabok (ngedrugs) dan free sex. ”Menyedihkan banget, jika anak metal malu menunjukkan identitasnya sebagai muslim. Karena gengsi, mau shalat saja, bilangnya mau ke depan untuk beli rokok,” tukas Bonty, salah seorang personil Purgatory.

Tak dipungkiri band metal lahir dari peradaban Barat yang bobrok. Peradaban itu memengaruhi jiwa anak-anak muda yang gelap. Mereka larut menjadi individu yang bingung menatap masa depan, tertipu oleh propaganda sesat kaum laknat, hingga menjadi pemuja setan, syahwat, anti kemapanan, bahkan mengabaikan Tuhan. Ketika hidayah Islam datang, pondasi itu terguncang. Anak-anak Metal yang terlahir sebagai Muslim, mulai menyadari, bahwa mereka secara kultur dan karakter sudah dijadikan ’hamba-hamba sahaya’ yang terjajah. Eksistensi tumbuh, ketika Islam menjadi ideologi, kesadaran baru dan amaliyah mereka.

Adalah Tengkorak dan Purgatory, dua kelompok band metal paling senior dan legendaris di kalangan underground, tampil sebagai pendobrak yang mengguncang ideologi band cadas keluar dari pakemnya, yakni dengan menjadikan Islam sebagai nafas hidup mereka. Eksistensi ”sang legend” sebagai agen perubahan menginspirasi generasi metal selanjutnya. Sebut saja seperti The Roots of Madinah, Punk Muslim, AfterMath, Keep it True, Stranded, Qishash, Salameh Hamzah, dan Barat Hijau Indonesia.

Kesatuan visi inilah yang mempersaudarakan mereka sebagai komunitas yang unik dan berbeda. Dari sinilah tercetus “Urban Garage Festival”, semacam forum mereka untuk berkumpul dan berkreasi, bahkan berdakwah dengan pendekatan yang mereka pahami. Dalam kapasitas itu, mereka tak sekadar tampil sebagai musisi beraliran cadas, melainkan juga sebagai dai.

 

Kontra Kultur

Teman-teman aktivis harokah mungkin merasa aneh dengan fenomena baru ini. Namun, bagi yang belum mengenal komunitas ini dari dekat, jangan su’udzan dulu, apalagi melempar tuduhan anak metal melecehkan Islam. Sedikit yang tahu, bahwa anak metal pun berdakwah. Komunitas metal ini memang berbeda dengan komunitas metal yang lain. Mereka berniat untuk membentuk genre baru ke arah yang lebih Islami. Pertanyaan pun muncul, ini kebangkitan atau degradasi? Kok Muslim ”bermetal-metal ria”?

Wawan, vokalis Aftermath, pernah berkonsultasi dengan rekan seniornya seputar stigma buruk yang dilekatkan pada musisi metal muslim. ”Setelah berkonsultasi, saya mendapat jawaban, bahwa segala sesuatu bergantung niatnya. Saya melihat fenomena ini sangat positif. Apakah salah kalau kami mendekati ajaran-ajaran yang mendekati sang Khalik ke arah yang lebih Islami melalui musik? Saya sendiri lahir dari keluarga Muslim,” ungkap Wawan yang juga seorang enginer.

Berangkat sebagai musisi, Wawan mengakui, sebatas inilah kontribusi yang bisa ia berikan untuk sementara waktu. ”Jika hari ini kami memperjuangkan Islam dengan mick dan gitar, kelak kami akan berjihad di jalan Allah dengan pedang dan senjata. Inilah cara kami memberi makan kepada jiwa ini melalui musik. Sebagai Muslim, tentu kami memimpikan tatanan dunia baru, di bawah kepemimpinan Islam dan khilafah,” ujar Wawan bersemangat.

Menurut penggagas Urban Garage Festival, Thufail al Ghifari, yang juga vokalis The Roots of Madinah, kegiatan bermusik ini ingin membangun sebuah kontra-kultur untuk membuktikan, bahwa di komunitas ini ruangnya positif, band-bandnya pun bicara atas dasar Islam. ”Kita berangkat dari seorang Muslim yang punya visi untuk membangun komunitas musisi metal yang jauh dari drugs, alcohol, dan free sex. Inilah niat dan tujuan kami. Kita ingin mengembalikan identitas Indonesia atau ketimuran. Jangan berlagak Amrik. Kita Metal, tapi ada filter, tidak sampai tercerabut ketimuran kita sebagai jatidiri.”

Senada dengan vokalis Tengkorak, Ombat. ”Penjajahan budaya oleh Barat memang lewat musik metal kayak gini, musik underground yang notebene keras dan brutal. Terus terang, saat ngeband, kita banyak lupanya, ya lupa shalat, lupa diri dan segala macam. Tapi, saat kita sadar, tatkala generasi ini menjadi santapan empuk zionis, maka inilah moment untuk mengubah paradigma lama menuju paradigma baru. Ngeband, tapi tetap menjalankan shalat lima waktu, dan rukun Islam lainnya.”

Sejak metal lahir, kata Ombat, propaganda satanisme menjadi momok dan berkembang pesat di seluruh dunia. Ibarat di Medan Perang, jika musuh memerangi dengan senjata, maka harus dilawan dengan senjata. Begitu juga, jika musuh memerangi generasi muda dengan metal, maka kita lawan dengan metal pula. ”Melalui metal, kita bisa lakukan kickback,” kata Ombat.

Bonty, personil Purgatory, berpendapat, dulu walisongo pun menyampaikan pesan dakwah dan syiar Islam dengan menggunakan wayang, sekarang eranya Metal sebagai media. ”Yang jelas, gue prihatin, jika generasi Islam di Timur Tengah malah bermetal ria dengan westernisasi-nya, sedangkan Purgatory justru ingin memanfaatkan Metal.”

Sebagai musisi Muslim, konsep yang diusung Purgatory dalam bermusik cuma satu, yakni Islam. Prisipnya, Islam bukan dibawa ke dalam metal, tapi Islam itu dasar dari semua hal. ”Apapun yang kita lakukan harus berdasarkan Islam. Artinya, ketika bermusik, tidak pake yang haram-haram. Pendekatan dakwah kami, nggak pake setting ala kelompok tarbiyah. Kuncinya adalah silaturahim. Biasanya, suatu komunitas tidak akan kuat, kalau silaturahimnya lemah,” tandas Bonty.

Gitaris Purgatory ini juga mempertanyakan, jika pakem underground itu anti sistem, tapi kenapa mereka membuat sistem sendiri, seolah kalau metal harus mabok. Bagi anak band, awalnya, agama memang dianggap sebagai sesuatu hal yang privacy (pribadi). Komunitas Purgatory yang dinamakan Mogers sendiri, bukan orang-orang hebat dalam beragama. ”Kami lebih tepat disebut orang yang hijrah. Di komunitas ini, kami ingin mengajak agar generasi muda kembali pada Islam, dan mau mempelajari agamanya sendiri. Apa yang kita sampaikan ke public tentang Islam adalah apa yang kita tahu saja dan sudah dibuktikan. Yang jelas, kita tidak mau melakukan hal yang sia-sia. Kita hanya ingin belajar.”

Pernah ada yang meledek Purgatory dengan pendekatan dakwahnya yang unik. ”Ngapain loh ngajak anak-anak yang sudah berantakan. Padahal untuk menolong orang yang tenggelam itu harus nyemplung. Apalagi pengetahuan agama mereka diakui sangat kurang,” kata Bonty berfalsafah.

Pendekatan yang sama dilakukan Ahmad Zaki yang selama ini membina komunitas Punk Muslim. ”Ketika fase jemu, bingung itu menyatu, saya mencoba memberikan banyak alternatif dan energi positif. Ternyata mereka welcome  dan punya keinginan untuk bertobat dan merubah diri. Sebagian ada yang berubah drastis 80 derajat, ada juga yang baru 45-60 derajat.”

Diakui Zaki, belakangan komunitas Punk Muslim banyak mengislamkan teman-teman punk di jalanan. ”Sejak menjadi Muslim, beberapa diantara mereka, ada yang meninggalkan kebiasaan Mohawk (gaya rambut berdiri) dan piercing (tindik di sejumlah anggota tubuh). Bahkan, diantara mereka, ada yang nekad menghilangkan tato dengan menggunakan soda api atau PK, kendati resikonya bisa merusak kulit mereka,” ungkap Zaki.

 

Metal pun Berdakwah

Ingin tahu, pendekatan dan model dakwah yang dilakukan komunitas metal yang satu ini? Hasil pengamatan Sabili di sarang underground, komunitas ini memang berbeda. Dalam hal performance, kaos-kaos distro yang mereka yang kenakan, terutama beberapa vokalis-nya, justru menunjukkan militansi dengan identitas keislamannya. Misalnya saja, kata Allahu Akbar (dalam bahasa Arab) pada kaos mereka. Pekikan Allahu Akbar mewarnai ”Urban Garage Festival” malam itu.

Lirik-lirik yang mereka muntahkan lewat musik cadas ini sebagian besar mengecam sikap barbar Barat dan zionis Israel terhadap umat Islam di Palestina dan dunia Islam. Satu hal, mereka sangat membenci kemunafikan. Beberapa lirik mereka, ada yang terkesan ”utopia”, sebuah kerinduan tentang khilafah.

Juga lihatlah teaterikal yang diperlihatkan personil Purgatory dengan topeng ”monsternya” di atas panggung. Band metal mana  yang melafadzkan kalimah syahadat, selain yang satu ini. Asyhadualla, ilaaha illallah. Waasyhadu anna Muhammadarrasulullah. Nyeleneh? Tidak. Mereka tidak sedang melecehkan Islam. Inilah cara dakwah dan syiar Islam yang mereka  pahami. Bukan hanya syahadat, mereka mengajak fans yang hadir untuk bersholawat.

Yang menarik, Ombat, sang vokalis band Tengkorak, tak sungkan mengajak istrinya yang berjilbab bergabung di komunitas ini. Saat berinteraksi, Ombat, bukan sekadar growling (suara mengeram khas Metal), tapi layaknya dai yang berdakwah. Ia mengajak anak-anak muda untuk bangga sebagai muslim dan tidak meninggalkan shalat lima waktu. Bahkan ia mengajak komunitasnya untuk mengubah posisi tangan metal dengan telunjuk ke arah langit, sebagai simbol ketauhidan.

Awalnya mungkin ikut-ikutan, tapi kelak kesadaran baru itu tumbuh.  Ombat yakin, komunitas  metal muslim ini akan menjadi sebuah jamaah yang besar. ”Ini semua karena hidayah dari Allah. Sesama Muslim, sejatinya saling menasehati. Tak soal, jika bermula dari skala kecil lebih dulu. Jika berangkat dari yang besar, biasanya cepat tenggelam. Tapi kalau dipupuk, dari kecil hingga besar susah punahnya. Inilah tonggak awal, sejarah baru dari sebuah komunitas yang menjadikan Islam sebagai ideologi. Harus diakui, dulu kita pernah jadi korbannya, maka hari ini kita tunjukkan, kita metal, tapi tetap punya otak, punya akidah,” ujar lelaki botak yang berprofesi sebagai pengacara dari LBH Muslim ini.

Bagaimanapun, harokah Islam harus menghargai ”ijthad” anak-anak metal yang ingin menjadikan Islam sebagai pondasi mereka dalam bermusik. Apalagi, ketika sebagian uang dari setiap lembar tiket yang terjual dalam konser musik itu disumbangkan untuk perjuangan rakyat Palestina. Subhanallah. Siapa nyana, dibalik ruang yang pengap, masih ada yang menyerukan kebajikan, kendati dengan cara mereka sendiri. Tak terbayangkan, di sebuah komunitas underground, ada pelita yang menerangi jiwa-jiwa yang gelap. Ketika Islam menjadi nafas hidupnya, militansi mereka tak kalah dahsyat dengan aktivis harokah yang ada. Insya Allah.(sabili)

27 Tanggapan

  1. asskum,,,
    lanjutkan bro,,,
    barokallahu laak,gw suka GAYA SYI’AR ente,,,

  2. saya suka purgatory yeah….
    bisa jadi skripsi lirik lagu2nya nih…

  3. kreennn…. boleh dk minta no kontak mereka…..
    BAKAR DIRIMU DALAM DAMAI ZIKIRULLAH….

  4. Akh, tolong sering buka situs http://www.muslim.or.id atau baca majalah elfata, agar pengetahuan islam kita lebih luas.

    wassalamualaikum.

    Jawab Abu Jaisy:
    Waalaikumsalam.
    Setiap jalan hidayah orang berbeda-beda dalam mendapatkannya. Janganlah kita menyekat pintu hidayah hanya masuk pada satu pintu, sedangkan pengetahuan Allah itu luas dan tak terbatas. Syukron khatsir akhi. Insya Allah sebelum antum beritahu hal tersebut ana juga sering membukanya. Ada yang ana sepakati dan ada yang ana tidak sepakati, sama dengan situs Islam yang lain.

    • i like metal… karena banyak band2 metal yang vokalisnya cantik2.. aksesorisnya juga keren2 ada gelang, kalung, rantai dompet, anting dll.. aku pakai banyak ko’..jadi banyak terinfluence gitu… setelah melihat artikel ini mungkin orang2 jika melihat penampilan saya yang urakan (pakai asesoris banyak) tidak memandang sisnis.. karena metal juga beriman..

  5. Subhanallah… Akhirnya ketemu juga komunitas kaya gini.. Kenapa saya aku belum denger gaungnya sampe Bandung ya Bro?? Selama ini band-ku sering diketawain ma temen-temen. ada yang bilang band-ku tu Deathmetal Religius, ada yang panggil aku ustad cabul ato apalah buat ngeledek.. Tapi biar lewat ajalah…

    ada alamat FB ente ato untuk komunitas ini bro??

    Ayung (NUMINOUS – Bandung)

    Jawab Abu Jaisy:
    Coba bro search di google dengan keyword nama group musiknya. Insya Allah ada. Yah, pokoknya berbuatlah apa yang terbaik untuk agama kita ini. Keep istiqomah bro. 🙂

  6. wah bagus itu komunitas band dengan tidak melupakan ibadah lanjutkan bro

  7. ternyata gak semua hal yang buruk seperi aliran METAL

    ahirnya lahir juga sisi positifnya,

  8. wah , keren nih , bandnya keren , mungkin bisa jadi panutan buat band saya kedepan 🙂

  9. kerennn.. cadasss.. ada band metal yg islami juga di jakarta namanya crocodile… mantap.. apalagi kalo lagi perform, tatonya keren2.. gua juga pny tuh tato yg kaya vokalisnya..
    yeahhh metal islami..

  10. Assalamualaikum..
    A’.. ada yg bilang musik itu haram.. bagaimana dong.. saya kan jadi takut tuk ngeband..

    • memang ad bro dlam agma tpi d agm itu mlarang jka gak da mnfaatnya….jka ada mnfaatnya knpa tdk….

      • Apa manfaat musik? contoh : Perdengarkan musik kepada para hafiz.. niscaya akan rusak hafalan mereka.. kenapa musik haram? ya Nabi bilang haram ya haram.. siapa berani menentang? silahkan berargumen.. tapi siap2.. siapa yang mengambil perkataan yang disangkakan kepada Nabi padahal bukan darinya.. maka dia telah menyiapkan tempatnya di neraka..

    • ada yang bilang musik itu haram.. yaitu NABI MUHAMMAD SAW..

    • alasan klise : musik itu untuk hiburan.. buat rileks.. menyampaikan pesan2 baik. mana yg lebih baik ya akhi, melantunkan Al-Qur’an atau nyanyi2??? melihat aurat penyanyi wanita atau melihat barisan indah huruf2 di Al-Qur’an.. ?? memetik gitar seharian atau membaca Al-Qur’an seharian?? Pernahkah tertulis sekalipun di Al-Qur’an dan As-Sunnah bahwa mencari penghiburan dgn mendengarkan atau memainkan musik???

  11. Stay burning,and kill them all,malaikat pencabut nyawa juga berlaku pada iblis

  12. Mantap dah komunitasnya ..
    Metal until die ..
    Allah forever ..
    Singkirkan image metal itu brutal ..

  13. Lebih baik jadi anak metal yg islami daripada di ‘cuci otak’ di LDK yg berhaluan salafi-wahabi..yg membuat para pemuda ‘melawan’ tradisi leluhur nya..apalagi sampai menyesatkan kedua orang tua nya..summa naudzubillah

  14. Assalamualaikum..
    Saya metalhead dr pekalongan, krn di kota saya music metal blm trlalu meluas, smua orng yg tak suka metal menganggap saya mengambil jln yg salah dlm brmusic. Tp, ktika saya hdir di event TITIK NOL di bulungan blok M, saya baru kalo tdk smua music metal itu merusak islam & skarang saya bisa menjawab apa yg tmn2 saya pertanyakan tntang metal bahwa tak smua music ini zionis.

  15. Alhamdulillah…….
    terus dan kembangkan…
    kami komunitas Underground Ciamis mendukung…
    marilah kita kembali k jalan-Nya, walau metal tapi tetap pegang teguh keimanan dan keislaman kita Amien……
    Allahuakbar…..Allahuakbar….Allahuakbar…..

  16. wah..
    ini kan dah lama bergema di scene metal
    awal nya bernama Salam Metal satu jari
    lalu menuai kontro versi dari metalhead lainnya di ubah lah namanya “Salam metal satu jari” menjadi “salam satu jari” dengan pionir band Tengkorak dan Purgatory. seiringa perkembangan kemunculan masuk lah band band yg berdomisili underground dengan konsep islam sebagai basis fondasi keyakinan awal sampai sekarang. di medan juga pernah kok manggung

  17. slam semua metal islami sya juga metal islami n aku bermusik metal terinspirasi dri al quran n qadist

  18. MUSIK.. HARAM…

  19. Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
    Akhi, bukan maksud sok tahu tp saya hanya berbagi pemikiran setelah 6 tahun menimba ilmu di pesantren. musik memang haram jika tidak ada manfaatnya atau musik itu menghalangi ibadah kita. Tapi sunan kalijaga menggunakan gamelan dan wayang untuk syiar agama islam di tanah jawa. Yang penting tergantung dari niat, jika kita berniat berdakwah lewat musik metal maka lakukanlah, semua tergantung dari ”nawaitu” nya. Jadi berjuanglah saudara-saudaraku. In The Name of Allah and Justice. Regards from Kediri Kingdom Death Metal.
    Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

  20. ¶¶¶¶ SUBHANALLAH ¶¶¶¶

    ¶¶¶¶¶»»\m««¶¶¶¶¶

  21. Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    Terimakasih kepada segenap Kawan2 yg tidak bisa saya sebutkan satu2 namanya untuk kemarin berkenan datang pada acara “BUKBER LASKAR HITAM AHLUSSUNNAH WALJAMA’AH”…..Terucap terimakasih jg kepada sanak kadang keluarga besar PASUKAN PULANG PAGI – ANAK ASUHAN REMBULAN + JAMAAH METALIYAH – [ \m/ M
    etaleum Ramea Ramea \m/ ]
    + KEDIRI KINGDOM DEATH METAL [KKDM Official] yg berkenan juga hadir dlm acara tersebut… serta untuk teman2 dari Pon.Pes. Lirboyo + Pon.Pes. Kwagean yg turut mensukseskan acara tersebut dgn bantuan moril+spiritual+pengadaan takjil…Mohon maaf semuanya bila ada kekurangan dlm jamuannya serta keramahtamahannya..

    Untuk laporan sumbangan dari teman2 kemarin terus terang tinggal Kopi+Gula yg tersisa,yg lain berupa makanan+minuman alhamdulilah “ENTEK RESIK” alias “LABAS” hahahahhaaa… semoga bisa membawa barokah bagi teman2 dan tamu2 sekalian……amiiiiiinnn….. mohon bantu dan share untuk keluarga besar yg lain… terimakasih….
    Supported – Laskar Hitam Ahlussunnah Waljama’ah + Az – Zalzallah + ReA – ReO + Many more..
    Wa’alaikumsalam Wr.Wb.

Tinggalkan Balasan ke Adi Batalkan balasan