Terima kasih atas pertolongan-Mu yaa Rabb

Jundullah baru

Jaisy Muhammad Alif

Sebuah pengalaman yang insya Allah tak akan pernah terlupakan. Pengalaman yang akan menjadi cerita, kelak saat si kecil beranjak dewasa.

Sejak divonis oleh dua dokter dan satu bidan. Bahwa kelahiran anak pertama kami, harus melalui operasi cesar. Karena bayinya lebih besar dari perkira’annya. Bayi yang berada di kandungan istri saya beratnya sekitar 3,8 kilogram. Jadi menurut dua dokter yang biasa kami temui (control) menyatakan bahwa, bayi kami harus di operasi. Tidak mungkin akan melahirkan secara normal. Sebuah tantangan yang berat, karena istri saya ingin agar melahirka secara normal. Tetapi, kami terus berdoa agar dimudahkan oleh Allah.

Dalam beberapa hari, istri saya pun merasa sudah tidak kuat menahan rasa sakit, karena kemungkinan si kecil ingin segera keluar. Menurut perhitungan, memang seharusnya anak kami sudah lahir, tapi kenyataan memang perhitungan manusia tidak bisa menjadi patokan. Setelah itu, kami pun bergegas kerumah sakit. Tepatnya di RSUD Sidoarjo. Kami langsung menuju UGD (Unit Gawat Darurat) yang setelah itu langsung di tempatkan di ruang kehamilan. Saat di cek lagi, ternyata bayi saya tidak sebesar yang diberitahukan dua dokter tersebut. Jika di dokter yang biasa kami temui mereka menyatakan bahwa berat bayi dalam kandungan saya sekitar 3,8 kg. Tetapi di RSUD, setelah di cek berat badannya tidak sampai 3,8 kg. Bahkan dokter RSUD menyatakan sekitar 3,5 kg. Hati ini langsung bersyukur, karena kemungkinan besar proses kelahiran anak saya bisa normal.
Baca lebih lanjut