NU Kirab Resolusi Jihad Untuk Mengingat Jasa Ulama

resolusi jihadPeran ulama serta kiai Nahdlatul Ulama (NU) dalam memperoleh kemer dekaan Republik Indonesia sungguh amat besar. Sayangnya, berdasarkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj, peran serta jasa para ulama dan kiai tersebut tidak ditulis dalam sejarah resmi Indonesia.

“Entah tak mengetahui atau memang diniatkan tak mau tahu sehingga sejarah panjang yang dijalankan warga NU dilupakan demikian saja,” kata Kiai Said Aqil sesuai dikutip kantor berita Antara, Ahad (20/11). PBNU memohon supaya pemerintah mengevaluasi penulisan serta memasukkan perjuangan NU di antara sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia.

Baca Selengkapnya >>>

Hotel di Mindanau Menjamin Halal

hotel Citra Mindanau mungkin mengingatkan kita pada konflik di Filipina Selatann. Namun, cerita kali ini berbeda. Sebuah hotel bisnis milik pengusaha Muslim, Hotel El Bajada, rencananya akan dibuka pada 1 Desember. Pemilik hotel mencoba menawarkan berbagai produk, termasuk jaminan halal atas sajian makanan di restoran hotel.

Joy B Almanzor, penasihat keuangan pemilik hotel Esmael W Ebrahim dari Ebgum Enterprises, mengatakan, hotel dengan 68 kamar ituu berharap bisa menarik wisatawan Muslim dari negara-negara Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Baca Selengkapnya >>>

Penulisan Mushaf Utsmani Bolehkah Dibaca?

Assalamualaikum Wr Wb
Ustadz, benarkah Khalifah Usman telah memaksakan mushaf Utsmani kepada umat Islam dengan menghilangkan bacaan-bacaan lainnya yang dibolehkan pada zaman Nabi Muhammad SAW?

Hamba Allah

Jawaban:

Waalaikumsalam Wr Wb

Pada masa Kekhalifahan Utsman bin Affan, Hudzaifah bin al-Yaman pergi menghadap Khalifah dan mengadukan perihal perbedaan umat Islam dalam membaca Al Quran. Penyebabnya, ketidaktahuan hikmah diturunkannya Al Quran dengan tujuh huruf dan bolehnya membaca Al Quran dengan semua huruf itu karena Allah SWT mewahyukan kitab suci dengan semua huruf tersebut.

Baca Selengkapnya >>>

Voting Tujuh Keajaiban Dunia (New7Wonders), Sekedar Penipuan Tingkat Negara

imageKedutaan Besar Republik Indonesia di Bern, Swiss, menyibakkan misteri dari kejanggalan Yayasan New7Wonders, penyelenggara tujuh keajaiban dunia yang di antaranya menomisasikan Taman Nasional Komodo. Lebih-lebih, Duta Besar RI di Swiss Djoko Susilo memastikan sebenarnya pihaknya meragukan Yayasan New7Wonders

"Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bern, Swiss, merasa penting buat menyampaikan penjelasan sebagai berikut," ucap Djoko di antara surat elektronik bertanggal 31 Oktober 2011. Serta inilah kronologi yang dimaksudkan Djoko.

1. Desember 2007, N7W mengumumkan peresmian kampanye. Pada tahap awal terpilih tiga destinasi wisata Indonesia serta yang masuk nominasi yaitu Taman Nasional Komodo, Danau Toba, dan Anak Gunung Krakatau, bersama dengan 440 nominasi dari 220 Negara.

Baca Selengkapnya >>>