Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ’anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ’alaihi wa Sallam bersabda: "Suatu sedekah tidak akan mengurangi harta, Allah tidak akan menambah kepada seorang hamba yang suka memberi maaf kecuali kemuliaan, dan seseorang tidak merendahkan diri karena Allah kecuali Allah mengangkat orang tersebut." Riwayat Muslim.
Ada salah dalam bertutur namun tak lekat tanpa maaf yang terhatur
Saling memuji dalam kemuliaan
Memberikan semangat keimanan
Saudaraku, mari kita berjuang bersama!!!
Sungguh tidak pernah ada kenistaan dalam orang yang memintaa maaf atas kesalahannya, dan sungguh wajib hukumnya seorang muslim memaafkan saudaranya. Karena inilah Islam, yang memberikan Tarbiyah keimanan. Yang memberikan tangisan rindu ketaqwaan.
Saudaraku Akhi Ruyatna. Tak ada dendam yang tersimpan dalam hati ini kecuali rasa saling rindu untuk mempupuk kesadaran dalam taqwa, insya Allah engkau lebih mulia daripada orang-orang yang bersembunyi dalam kedustaannya terus menerus.
Ana menganggap antum tidak mempunyai kesalahan dengan ana, karena sesungguhnya antum sudah ana maafkan jauh sebelum apa yang antum lakukan. Ingatkah sahabat-sahabat Rasulullah yang selalu memaafkan saudaranya sebelum saudaranya berbuat salah? Itulah hal yang wajib kita ikuti. Namun bukan berarti harus diam tanpa mengingatkan saudara kita untuk kembali kejalan yang benar. Pada dasarnya sifat khusnudzhan itulah yang dibangun dalam persaudaraan. Dan sifat menyayangi itulah yang membuat kita selalu saling mengingatkan menuju sabilillah.
Semoga pertikaian kita ini bisa memberikan ibrah yang terbaik untuk saudara-saudara kita yang lainnya. Dan terhindar dari hal yang lebih besar lagi, hingga tidak pernah ada lagi hal yang seperti ini. Amien.
Barakallah yaa akhi Ruyatna
Uhibukka fillah yaa akhi
Abu Jaisy (Fajar Agustanto)
(Berikut ini link permintaan maaf Akhi Ruyatna —-> Sebuah Risalah Ishlah)
Filed under: Berita | Tagged: Ishlah, memaafkan, mulia | 4 Comments »