Masih Kurang Buktikah Penegakan Syari’ah di Gaza? “Takut Hamas, Pencinta Anggur Sembunyi di Atap”


Meskipun sudah dilarang, ada saja cara orang di Gaza untuk sekedar memanjakan lidahnya dengan minuman anggur

Abu Fulan bersusah payah untuk menikmati minuman anggur kesukaannya di Gaza. Ia nekat menyelinap ke atap sebuah rumah kosong tak terurus demi meracik sendiri minuman "madu para dewa."

Di tempat persembunyiannya, dengan hati-hati ia mengubah buah anggur menjadi minuman memabukkan yang sudah dikenal sejak zaman dahulu kala itu, untuk disajikan di rumahnya sendiri. Ia tidak ingin polisi Hamas dan masyarakat tahu.

Ia, bahkan berani mengambil resiko. "Saya mulai membuat sendiri minuman anggur sejak Hamas berkuasa. Saya bertanya kepada teman-teman, bagaimana cara membuatnya dan saya juga mencari tahu di internet," kata pegawai pemerintah berusia 40-an tahun itu — yang seperti pembuat minuman haram di Gaza lainnya tidak mau menyebutkan nama asli karena takut ditangkap.

Gaza di bawah pemerintahan Hamas cukup ketat menerapkan aturan Islam. Minuman beralkohol belum pernah beredar luas di wilayah pesisir pantai itu.

Sebelum Hamas memenangkan Pemilu parlemen Januari 2006, siapa saja bisa membawa masuk minuman beralkohol dari Israel dan Mesir. Banyak restoran dan bar yang menyajikannya.

Namun, keadaan itu berubah total ketika Hamas menggantikan faksi Fatah, kelompok sekuler yang berkuasa sebelumnya. Sejak itu minuman haram dilarang sama sekali.

"Minuman keras dilarang," demikian bunyi papan petunjuk di pos pemeriksaan Erez yang berbatasan dengan wilayah yang dikuasai Israel di sebelah utara. Minuman alkohol yang ditemukan, akan segera dihancurkan di tempat itu juga, demikian papan itu memperingatkan para pelintas batas.

Sejak diblokade Israel, penduduk Gaza melakukan transaksi cepat melalui terowongan. Apapun diselundupkan lewat lorong-lorong bawah tanah. Mulai kambing, popok bayi hingga mobil sekalipun. Meski demikian, mereka paling takut menyelundupkan minuman keras, khawatir diciduk Hamas.

Selain melarang alkohol, Hamas juga melarang pornografi. Pada Mei 2008 Hamas meminta perusahaan telekomunikasi memblokir situs-situs porno agar tidak bisa diakses oleh pengguna internet di Gaza. Permintaan Hamas itu disetujui oleh PALTEL yang langsung memblokir situs porno terhitung bulan Mei itu juga. [di/afp/hidayatullah]

Satu Tanggapan

  1. emang ada yg meragukan penegakan syariah islam di gaza? siapa tuh orangnya?

    Jawab Abu Jaisy:
    🙂 Yang biasa bilang kalau Hamas sudah menyimpang dari garis Syari’ah dan tersesat dalam perjuangan Islam. Biasanya jihadnya nyebarin buletin, sama yang sering buat makar pada negara. 😀

Tinggalkan komentar