Melihat tayangan debat Cawapres tadi malam benar-benar mengasyikkan (walaupun nggak bener2 asyik sih). Saya tergelitik saat pertanyaan tentang agama dan negara.
Saat saya mendengar Cwpres Budiono, menjawab masalah itu, saya agak bisa berfikir realistis apa yang dikatakannya.
Tetapi ketika Cwpres Wiranto, saya bingung. Indikasinya, dia ingin membawa ranah negara tidak ada sangkut pautnya dengan agama! Ini membingungkan, dilain pihak tokoh-tokoh Islam banyak yang sepakat dengan pasangan JK-Win, tetapi argumentasi Wiranto seperti itu malah membuat banyak orang geram. Wiranto seperti phobia dengan Islam “yah pada intinya agama merupakan hal yang berbeda dengan negara” kurang lebih seperti itu. Ini jelas jika JK-Win berkuasa, maka hukum-hukum Syari’at Islam akan ditiadakan alias dibasmi. Bank-bank berdasarkan syari’at Islam juga akan cenderung dipadamkan. Mukinkah seperti itu?
Kalau Cwpres Prabowo, cenderung sama dengan Cwpres Budiono.
Pada intinya, semua Cwpres ingin mengatakan seperti yang dikatakan Budiono “Agama itu dilangit, diatas negara” Tetapi untung saja Budiono langsung cepat-cepat menyatakan “Kita mengaplikasikan ajaran agama walaupun tidak menerapkannya kepada negara”
Kalau dipikir-pikir. Sebenarnya apakah benar agama itu diatas negara? Atau lebih mulia dibanding negara? Padahal pada dasarnya yang diatas dan dimuliakan itu yah Allah. Makanya Allah menurunkan agama kebumi untuk dijalankan syari’atnya. Lah untuk dijalankan syari’at-Nya, bukankah sudah seharusnya berada sejajar dengan negara! Karena kemulian negara adalah yang berpegang teguh kepada agama.
Inilah kita, yang memuliakan agama tetapi negaranya bobrok! Berarti ada yang salah pada diri kita (mungkin). Padahal seharusnya sebuah pemerintahan bisa menjadi mulia jika mereka menerapkan syari’at agama. Karena agama itu sendiri adalah sebuah “negara” maka mari berbuat kemuliaan bersama-sama.
Kita sibuk mencercah ekonomi neolib yang ditujukan untuk Budiono, padahal sanggahan dari ketiga Cwpres semuanya berdasar pada Liberal. Lah apa bedanya dari ketiga Cwapres tersebut?
Ah pusing! Yah pokoknya tsami’na wa’ata’na yaa qiyadah. 😀
Filed under: Uncategorized | Tagged: Budiono, cawapres, debat, ekonomi, Liberal, neolib, Prabowo, Wiranto | 2 Comments »